PUISI-PUISI NEW NORMAL SECANGKIR KOPI Secangkir kopi mencoba meruntuhkan suntuk saya. Suntuk seakan tak berkesudahan menggelisahi virus corona. Secangkir kopi bersedia memahitkan dirinya dan bercengkerama dengan kepahitan hidup saya. Matahari merambat pelan, setia dengan kodrat yang diembannya. Setiap hari, tanpa kenal letih. Apakah kepahitan hidup saya lebih berat daripada tugas matahari? Secangkir kopi mencoba mendekat ke matahari: ada kehangatan dan kegairahan. Begitulah hidup, sepahit apa pun ujungnya adalah kemenangan yang nunut. Begitu jua virus corona: ada masa beringsut sebentar lekas puput, hidup normal kembali, meniti hari-hari menuju Ridho Ilahi Secangkir kopi yang diseruput memudarkan gelisah yang akut virus corona akan larut bersama embun pagi BULAN PURNAMA Tadi malam bulan purnama mengajakku dan teman-temanku Bermain sembunyi di halaman rumah Hamp...