Langsung ke konten utama

Postingan

  HOME VISIT: POTRET DIRI SISWA YANG MENGGUGAH Oleh : Muslimin,S.Pd.               Pagi itu, kalau tidak salah, pertengahan Oktober 2019. WIB menunjukkan pukul 08.00. Berbekal surat tugas dari Kepala Sekolah, saya menuju ke rumah satu siswa yang harus saya kunjungi. Istilah kerennya home visit. Kebijakan di SMP Islam Tikung Lamongan, tempat saya mengajar, adalah penerapan disiplin yang ketat. Hal ini bertujuan agar para siswa terbiasa hidup teratur dan terarah. Kelak pendidikan disiplin ini diharapkan menjadikan siswa setelah lulus menjadi pribadi yang tangguh dan tidak mudah mengeluh. Setiap siswa yang tiga hari berturut-turut tidak masuk dan tanpa keterangan, harus dikunjungi ke rumah orang tuanya. Namun biasanya sebelum dikunjungi orang tua siswa mendapat panggilan konfirmasi ke sekolah. Apabila orang tua siswa tidak datang, barulah wali kelas atau guru BK melakukan home visit. Kebetulan, selain menjadi guru mata pelajaran bahasa Indonesia, saya juga diamanahi menjadi wali kel
Postingan terbaru
  PANDEMI COVID-19: PEMBELAJARAN YANG BERMAKNA Oleh: Muslimin,S.Pd.               Pandemi   menurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. Pandemi adalah keadaan khas dunia yang sudah ada sejak dahulu kala. Pandemi di Indonesia misalnya, pernah terjadi pada tahun 1930-an yang disebut flu Spanyol. Dalam catatan sejarah, pandemi ini telah merenggut puluhan ribu nyawa. Apalagi masa itu Indonesia masih di bawah cengkeraman penjajah Belanda. Segalanya penuh keterbatasan, mulai dari obat-obatan hingga penanganan korban. Konon kabarnya banyak mayat bergelimpangan membusuk, tidak ada yang memulasara, karena sebagian besar warga terjangkiti dan tidak sanggup merawat jenazah.             Awal 2020 datanglah pandemi yang hampir meluluhlantakkan segalanya: peradaban dunia, ekonomi, budaya, kesehatan, dan sebagainya. Ia disebut covid-19, atau biasa disebut corona. Indonesia pun tidak luput dari pandemi ini.

puisi-puisi new normal

  PUISI-PUISI NEW NORMAL   SECANGKIR KOPI   Secangkir kopi mencoba meruntuhkan suntuk saya. Suntuk seakan tak berkesudahan menggelisahi virus corona. Secangkir kopi bersedia memahitkan dirinya dan bercengkerama dengan kepahitan hidup saya.   Matahari merambat pelan, setia dengan kodrat yang diembannya. Setiap hari, tanpa kenal letih. Apakah kepahitan hidup saya lebih berat daripada tugas matahari?   Secangkir kopi mencoba mendekat ke matahari: ada kehangatan dan kegairahan. Begitulah hidup, sepahit apa pun ujungnya adalah kemenangan yang nunut. Begitu jua virus corona: ada masa beringsut sebentar lekas puput, hidup normal kembali, meniti hari-hari menuju Ridho Ilahi   Secangkir kopi yang diseruput memudarkan gelisah yang akut virus corona akan larut bersama embun pagi       BULAN PURNAMA   Tadi malam bulan purnama mengajakku dan teman-temanku Bermain sembunyi di halaman rumah Hampir empat bulan rembulan sembunyi Gegara corona

Lomba Menulis di Blog

  KBM DARING ANTI GARING Oleh: Muslimin,S.Pd. *)               Kemerdekaan dan pendidikan adalah simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan. Pendidikan adalah salah satu cara untuk meraih kemerdekaan. Bangsa yang merdeka mampu membangun pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang merdeka memercepat peningkatan sumber daya manusia unggul suatu bangsa. Suasana kemerdekaan akan menjamin kelangsungan pendidikan terlaksana secara aman, terarah, dan bermasa depan penuh kemajuan dan kejayaan.             Dalam usia kemerdekaan ke-75, perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia memang masih banyak terdapat kekurangan. Hal ini bisa dilihat dari indeks sumber daya manusia Indonesia yang belum beranjak dari urutan rendah dibanding negara-negara di wilayah Asean atau Asia. Namun demikian, noktah-noktah keunggulan pendidikan Indonesia mulai muncul secara signifikan. Adanya para siswa atau mahasiswa, para guru atau dosen, yang berprestasi di tingkat nasional, bahkan internasional,